Sejarah Batik Rengganis Collection: Simbol Budaya Batik Khas Situbondo
Sejarah Batik Rengganis Collection
![]() |
Foto : diambil pada 04 Maret 1996, Batik Lente |
Pelatihan Batik pada saat itu dilakukan oleh Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Situbondo. Dengan semangat melestarikan budaya, Karang Taruna Tunas Harapan mendirikan usaha batik pertama bernama Batik Lente, yang terinspirasi dari tokoh pendiri Desa Selowogo yaitu, Bujuk Lente.
Perkembangan dan Tantangan
Batik Lente sempat mengalami berbagai tantangan, mulai dari krisis ekonomi hingga bencana alam yang merusak aset perbatikan di Selowogo. Namun, para pelopor tetap berkomitmen untuk melestarikan seni batik ini. Melalui kerja keras, mereka menciptakan motif khas Situbondo yang memadukan kekayaan alam dan budaya lokal.
Lahirnya Batik Rengganis Collection
Waktu terus berjalan seiring dengan perkembangan seni batik, ada suatu keinginan yang kuat dari penggali/penggagas Batik Lente untuk mengembangkan kembali potensi yang ada di wilayah Selowogo, maupun kesempatan untuk mengembangkan khasanah seni di Situbondo dengan memunculkan motif khas Situbondo. Melihat potensi dan situasi saat ini, sangat dimungkinkan untuk membangkitkan kembali seni Batik Lente sebagai cikal bakal batik khas Situbondo.
Hari jadi Kabupaten Situbondo merupakan babak baru dalam sejarah perkembangan peradaban salah satu kota tapal kuda di Jawa Timur untuk mencari jati diri dan sebagai bentuk refleksi perkembangan Kabupaten Situbondo tentunya harus memilki ciri khas masyarakat Situbondo sebagai simbol sosial budaya yang harus dipertahankan dan dilestarikan agar dapat dikenal dalam kehidupan masyarakat.
Melihat potensi besar yang dimiliki seni batik di Situbondo, para pelopor Batik Lente mendirikan Batik Rengganis Collection pada 7 Juli 2010. Pendirian ini digagas oleh empat tokoh utama: Bapak Jasmiko, Bapak H. Sumardy Imron, Bapak H. Zainuddin, dan Bapak Adi Jauhari.
![]() |
"Bapak Jasmiko, SP" "Penggagas Motif Batik Khas Situbondo sekaligus salah satu Pendiri Batik Rengganis Collection" |
Batik Rengganis Collection hadir dengan visi untuk memproduksi dan mempopulerkan batik khas Situbondo, sekaligus melestarikan warisan budaya ini. Dengan lokasi di Dusun Parsean, Desa Selowogo, pusat kreatif ini menjadi wadah pemberdayaan masyarakat lokal melalui pelatihan dan produksi batik berkualitas tinggi.
Kehidupan seni batik di Situbondo kembali bangkit dengan lahirnya ide-ide baru untuk mengembangkan potensi lokal. Motif-motif batik yang mereka hasilkan mencerminkan keindahan alam Situbondo, menjadikannya semakin dikenal oleh masyarakat.
Motif Khas Situbondo
Situbondo, dengan garis pantai sepanjang 141 kilometer, memiliki kekayaan laut dan panorama alam yang luar biasa. Kekayaan ini menjadi inspirasi utama motif batik khas Situbondo.
![]() |
"Motif Kampung Blekok karya Siti Nurhasana" |
Motif kerang dan biota laut lainnya menjadi ciri khas Batik Rengganis Collection. Motif ini diambil dari kekayaan laut Situbondo, seperti keindahan pantai dan kerajinan berbahan dasar kerang. Kerang, yang diolah oleh seniman lokal, telah membuktikan nilai seni yang tinggi.
![]() |
"Motif Baluran Menunggu karya Abdussalam" |
Selain itu, motif-motif batik juga terinspirasi dari Taman Nasional Baluran, Kampung Blekok, dan Pantai Pasir Putih. Keindahan alam ini tidak hanya menjadi daya tarik wisata, tetapi juga menjadi identitas visual dalam batik khas Situbondo.
![]() |
"Motif Bunga Lotus Designed by Siti Nurhasana" |
Pemilihan motif kerang sangat strategis, karena hingga kini belum banyak daerah lain yang menggunakannya sebagai simbol identitas. Dengan ciri khas ini, batik Situbondo menjadi lebih dikenal, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Komitmen untuk Pelestarian Budaya
Batik Rengganis Collection tidak hanya memproduksi batik, tetapi juga berkomitmen untuk melestarikan seni tradisional ini melalui inovasi yang tetap menghormati akar budaya. Komitmen ini diwujudkan dengan terus menciptakan motif baru yang mencerminkan kearifan lokal Situbondo.
Selain melestarikan budaya, Batik Rengganis Collection juga memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian daerah. Melalui produksi batik, mereka membantu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Situbondo dan memberdayakan masyarakat lokal dengan menciptakan lapangan kerja baru.
Batik Rengganis Collection menjadi simbol identitas budaya Situbondo yang mampu membawa seni batik ke tingkat nasional dan internasional. Dengan dedikasi tinggi, mereka terus memperkenalkan keunikan batik khas Situbondo kepada masyarakat luas.
![]() |
"Amuzacky Fahim X Batik Rengganis Collection" |
![]() |
"Amuzacky Fahim X Batik Rengganis Collection" |
![]() |
"Anita Yuni X Batik Rengganis Collection" |
![]() |
"Anita Yuni X Batik Rengganis Collection" |
![]() |
"Kunjungan Dina Lorenza (DPR RI komisi VII)" |
![]() |
"Kunjungan DPR RI Komisi VII ke-Batik Rengganis Collection" |
![]() |
"Apresiasi PJ Bupati Situbondo pada Hari Batik Nasional" |
Post a Comment